Thursday, December 25, 2014

University or Major? Which one?


Postingan ini mungkin lebih tepat jika dibaca oleh teman-teman SMA kelas 3 yang akan lulus dan mulai mengenal dunia perkuliahan, semoga tulisan saya ini bisa sedikit menambah referensi sebelum teman-teman memilih jurusan kuliah nanti.

So, hari Rabu kemarin saya dan teman berbincang-bincang mengenai pendidikan, dan ada pertanyaan menarik dari teman
"Mana yang lebih kamu pertimbangkan? jurusan kuliah atau universitasnya?"
Bagi saya, pertanyaan tersebut sepertinya tidak ada masalah karena saya sudah menjalani dunia perkuliahan, namun bisa jadi pertanyaan tersebut akan membuat teman-teman siswa SMA pusing dan galau.

Baiklah, disini saya akan coba memberikan pendapat saya mengenai hal tersebut. Akan saya berikan tiga tips terkait jawaban dari pertanyaan tersebut:

Thursday, December 18, 2014

Care for Nation


Beberapa hari yang lalu saya dan teman-teman terlibat dalam percakapan "urun rembug" tentang Indonesia. Kegiatan yang semula belajar english conversation itu berubah haluan menjadi membicarakan Indonesia karena beberapa keyword yang terucap seperti "dream, pembangunan, peran pemuda, nasionalisme, kepedulian, dll"

Dua kali saya berdiskusi mengenai hal itu, hari Senin dan hari Kamis lalu, dan menurut saya diskusi tersebut berakhir dengan "sad ending", bahwa nyatanya, menurut kami, Indonesia masih jauh dari negara dengan sistem yang baik dari sisi pemerintah maupun masyarakatnya.

Ada satu topik yang ingin saya tulis disini terkait diskusi tersebut yaitu tentang "kepedulian membangun Indonesia".

Teman saya, seorang mahasiswa teknik, bercerita ada kakak kelasnya yang sangat pintar dan potensial. Ia kamudian lulus dengan nilai yang memuaskan kemudian berencana untuk menjadi dosen di almameternya, namun kenyataan berkata lain, ia ditolak karena suatu alasan yang aneh, bahwa ia adalah seorang keturunan Tionghoa. Karena sakit hati, lantas ia melamar menjadi dosen di Kanada, dan ia sangat dihargai di sana, hingga sampai saat ini ia menetap di negara tersebut.

Sunday, November 30, 2014

Book


Hidup saya diwarnai dengan kehadiran buku-buku.

Saya masih ingat hingga sekarang, bahkan mungkin kakak saya juga masih ingat, bagaimana kami sewaktu kecil menghabiskan waktu di dalam kamar membaca buku-buku hadiah dari paman saya. Paman saya adalah seorang kutu buku, beliau sering sekali menghadiahi kami buku-buku bacaan anak-anak, seperti petualangan Tintin, Paman Gober, Bobo, dan Ensiklopedia anak-anak. Ada pula buku humor jaman dulu seperti Master-Q, buku yang sangat lucu dan tidak bosan-bosan saya baca bersama teman-teman.

Tidak lupa juga komik-komik seperti Dragon Ball, Kungfu Komang, Monica, Ranma, Break Shoot, Samurai-X, dan lain-lain. Saya juga tidak akan lupa waktu itu pernah membuat komik sendiri, komik Samurai-X dengan level gambaran yang sangat payah namun disukai teman-teman masa kecil saya.

Begitu pula dengan kenangan bersama sahabat ngaji saya, membeli majalah Hopla atau Fantasy selepas pengajian sore di masjid. Sempat pula dulu selama satu tahun waktu masih SMP, saya dan kakak berlangganan majalah XY-Kids.

Sunday, November 16, 2014

Push Yourself

"No Pain, No Gain ; Berakit-rakit ke hulu, bersenang-senang kemudian"
Istilah di atas sampai jaman ini sepertinya masih berlaku. Bahwa untuk mendapatkan sesuatu kita perlu untuk bekerja keras dan memaksa diri kita menuju apa yang kita inginkan.

Richard St. John telah melakukan riset selama tujuh tahun dan melakukan sekitar 500 wawancara dengan orang-orang sukses, termasuk Bill Gates di dalamnya, dan ia merangkumnya dalam buku "8 to be Great" atau Anda bisa melihat talk-nya "8 Secrets to success" di channel TED. Salah satu dari rahasia sukses yang ia dapatkan ialah "Push Yourself".

Sunday, November 9, 2014

Meaningful

"Gunung tidak perlu tinggi, yang penting ada dewanya. Sungai tidak perlu dalam, yang penting ada naganya. Jadi orang tidak perlu besar dan hebat, yang penting ada artinya"
 Quote di atas berasal dari tulisan Dahlan Iskan di buku Dua Tangis dan Ribuan Tawa yang sedang saya baca. Sebuah quote yang powerful dan mungkin adalah cerminan diri penulisnya, Dahlan Iskan sendiri. Keyword "Kerja Keras" adalah penggambaran Dahlan Iskan yang semua orang pasti setuju. Bahkan dalam bukunya "Ganti Hati" beliau berkata:
"Saya akan bersyukur atas hati baru saya dengan menghabiskan sisa umur dengan bekerja sekeras dan seefektif mungkin"
Saya setuju bahwa Bapak Dahlan Iskan adalah sosok asli Indonesia yang berjuang demi kemajuan bangsanya. Berbagai terobosan dan kontribusi pada negara telah ia berikan mulai dari memperbaiki PLN hingga BUMN ketika ia menjadi Menteri BUMN periode yang lalu. Semua yang ia lakukan adalah untuk memberi "arti" bahwa seseorang hidup memang seharusnya berguna untuk orang lain.

Monday, November 3, 2014

Care and Giving


Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada hari Rabu, 29 Oktober 2014 saya merasakan galau yang sangat. Saya merasa bahwa banyak sekali pikiran ruwet yang bersarang di otak saya, dan turun ke hati menjadi perasaan yang tidak karuan. Pagi itu seharusnya saya mengambil data untuk tugas akhir saya, namun, sepanjang pagi saya tidak bisa konsentrasi, dan saya seakan-akan berdiri sendiri, sepi, sama sekali tidak memperhatikan apa yang ada di sekitar saya.

Saya merasa bahwa hari itu adalah puncak komulatif beban pikiran dan moral yang saya rasakan atas segala tindakan di luar batas dan beresiko yang saya lakukan akhir-akhir ini. Saya merasa segalanya menumpuk menjadi satu. Pagi itu, saya merasa bahwa tidak ada lagi seseorang yang bisa saya jadikan 'tempat sampah' karena saya menganggap bahwa apa yang saya rasakan sudah sangat kompleks. Bahkan pacar saya, yang selama ini selalu memberi saya support atas segala apa yang saya lakukan, tidak bisa membuat hati ini merasa tenang.

Saturday, October 18, 2014

Be Honest to Ourself


Satu minggu yang lalu, pada hari yang sama seperti hari ini, di waktu yang hampir sama pula, saya dan teman-teman Students Care melakukan kegiatan rutin kami yaitu berkunjung ke SMA di Klaten dan memberikan sosialisasi mengenai jurusan kuliah. 

Kebetulan saya masuk di kelas yang kata teman-teman, kelas favorit. Kenapa favorit? karena siswa-siswi nya aktif dan sangat mendukung kegiatan kami selama ini.

"Ritual" pembuka untuk mengawali sosialisasi biasanya kami mengajak siswa untuk melakukan ice breaking agar suasana kelas menjadi cair dan lebih fun. Pada saat itu saya mengajak teman-teman satu kelas semua untuk menuliskan mimpinya pada satu kertas, selama 5 menit kami semua menulis mimpi-mimpi kami, begitu pula dengan saya yang menulis mimpi saya di papan tulis.

Wednesday, October 1, 2014

Klaten, Balairung Klaten Association


Postingan ini saya tujukan untuk teman-teman saya di Keluarga Mahasiswa Klaten UGM "Balairung Klaten Association" (Bklass).

Bklass itu Ga Penting

Teman, statement "Bklass tidak penting" banyak sekali saya dengar dari orang lain. Mereka yang juga berasal dari Klaten menyatakan hal demikian, mereka menganggap bahwa Bklass hanyalah main-main belaka, hanyalah menghambur-hamburkan waktu, menghambur-hamburkan uang.

Beberapa statement seperti
"Bklass itu ga jelas" atau "Bklass itu hanya membuat sibuk" atau "Bklass membuat nilaiku turun" atau "Bklass tidak berkelas, tidak eksklusif" atau "Bklass itu ndeso" atau "Bklass tidak punya sistem".dll

Sunday, September 28, 2014

Teachers

"Guru, kita bisa mengatakan banyak hal tentang kekurangan mereka, tapi lupakah kita bahwa kita adalah produk dari mereka. Kita bisa menjadi orang karena didikan mereka. Kita suka lupa untuk mengapresiasi mereka. Pernahkah kita secara langsung berterima kasih dengan mereka?" - Bagus Arya Wirapati
Entah mengapa setiap saya mendengar atau membaca buah pikiran dari para pengajar muda, selalu ada saja inspirasi yang saya dapatkan dari mereka. Beberapa waktu lalu saya melihat TEDxUI dari Bagus Arya, seorang Pengajar Muda yang mengajar di Rupat, Bengkalis, Riau. Saya setuju bahwa kita sangat jarang sekali mengapresiasi kebaikan dari guru. Saya menyadari bahwa saya pribadi sangat kurang sekali berterima kasih kepada mereka. Maka tulisan ini saya dedikasikan kepada guru-guru saya, agar namanya tidak hilang dan tercatat dalam sejarah, baik bagi saya pribadi maupun untuk masyarakat, khususnya yang mengenal sosok-sosok yang namanya ada di dalam tulisan saya ini.

Pertama, Terima kasih saya kepada Bapak Jajang Susatya dan Ibu Sukamti, Ayah dan Ibu saya yang telah memberikan lebih dari apa yang saya butuhkan, memberikan kasih sayang yang tidak dapat dibeli, tidak dapat tergantikan. Terima kasih atas segala ilmu kehidupan yang diajarkan kepada saya, ilmu untuk selalu menjadi pribadi yang rendah hati dan selalu taat kepada ajaran agama. Ayah dan Ibu saya tidak pernah lelah untuk menjadi "alarm hidup" yang selalu membangunkan anaknya yang malas untuk menunaikan ibadah sholat subuh. Ayah dan Ibu yang selalu peduli kepada masa depan anaknya.

Saturday, September 20, 2014

Leader

Leadership adalah action, mengambil peran, mengemban tanggung jawab. Challenge your weakness, kurung diri Anda pada situasi tidak bisa kemanapun,maka Anda akan bisa memunculkan kemampuan yang luar biasa.Ketika sudah memilih untuk menjadi pemimpin, dan membuat keputusan,bersiaplah untuk tidak populer - Singgih S Kartono
Tiga kali saya bertemu tokoh ini, pada waktu expo mata kuliah produk desain, saat Future Leader Summit, dan terakhir hari ini saat audisi Nutrifood Leadership Award. Walaupun sudah 3 kali bertemu, tapi saya tetap merasa amaze dengan sosok satu ini. Singgih Susilo Kartono, desainer kelas dunia peraih banyak penghargaan yang merupakan lulusan Produk Desain ITB dan kini menetap untuk mengembangkan desanya, desa Kandangan, Temanggung.

Seorang yang menerjang batas, membalikan kebiasaan, membawa skill dan wawasan kelas dunia untuk diterapkan di desa tercintanya. Visinya adalah mengembangkan desa, karena baginya, desa adalah miniatur Indonesia. Desa memiliki segalanya, mulai dari pemerintahan, sistem, sumber daya manusia, maupun sumber daya alam. Menurutnya, sejatinya, masyarakat desa adalah masyarakat yang mandiri dan dapat mencukupi kebutuhanya sendiri.

Friday, September 19, 2014

Colaboration Generation

 
Yakinkan dirimu engkau bisa taklukan dunia
Bersama kita ciba move our feet
Never resist or quit, take some speed
Kolaborasi dan karya sinergi hasrat jiwa
We are the change that Indonesia needs
Yes indeed, generasi sinergi
Lirik lagu dari "Generasi Synergi" Barry Likumahuwa Project benar-benar powerful. Walaupun lagu tersebut rilis pada tahun 2008, namun spirit yang dibawakan masih bisa sesuai dan pas hingga tahun 2014 ini.

Kolaborasi, dewasa ini adalah hal yang sangat familiar bagi kita. Banyak aktivitas-aktivitas baru yang bersumbu pada kolaborasi, sebut saja flash mob, marathon, pergerakan pemuda, komunitas, gerakan sedekah massal, socialpreneur, dan banyak gerakan-gerakan besar lain seperti Indonesia Mengajar, TED maupun TEDx, bahkan tahun 2015 ini kolaborasi akan dilakukan oleh negara-negara bagian Asia Tenggara dengan program AEC (Asean Economic Community).

Friday, September 12, 2014

Phase 6,7%


Shapeless. Like water. You put water into a cup, it becomes the cup. Put it in a teapot, it becomes the teapot. Water can flow. Or creep or drip or crash. Be water, my friend
Bruce Lee 

Mahasiswa. Mahasiswa adalah tahap dimana seseorang bisa memilih hendak seperti apa. Ketika dalam tahap ini, seseorang dapat menentukan arah hidupnya sendiri.

Bagi saya, menjadi mahasiswa adalah menjadi diri sendiri. Tidak ada pihak manapun yang dapat mempengaruhi. Orang tua, saudara, dosen, teman tidak dapat menentukan apa yang menjadi pilihan seorang mahasiswa. Mahasiswa adalah going on my way.

Wednesday, September 3, 2014

Being Different


"Kamu kok masih sibuk aja, ga fokus skripsi aja kayak yang lain?"

Teman saya menanyakan hal tersebut saat dia melihat saya sedang mengerjakan poster untuk kegiatan Bklass Sharing Shareng. Dia adalah teman satu jurusan saya, satu angkatan. Kami berdua sama-sama mahasiswa tingkat akhir. 

Pertanyaan yang sangat wajar. Bahkan teman komunitas saya pernah nyeletuk

"Mas, kamu tu harusnya udah lulus."

atau

"Mas, selo tenan, skripsine gek ndang digarap." 
(Mas, santai banget, skripsinya buruan dikerjakan!)

Saturday, August 30, 2014

Learn and be Grateful


"Menjadi mahasiswa janganlah hanya mengejar ijazah saja, kejarlah skill, jika kamu punya skill, kamu bisa makan, dimanapun kamu berada"
Nasihat itu bukanlah berasal dari Dosen, Bos Perusahaan, Tokoh Terkenal, Pahlawan, Mahasiswa, Profesor, Eksekutif Muda, Aktifis Organisasi, bukan pula dari Kyai atau sosok-sosok besar lainya.

Bukan pula dari Ayah saya, atau ibu saya. Bukan dari kerabat dekat, bukan dari pacar, bukan pula dari teman.

Nasihat yang berbau "akademis" itu berasal dari seorang live enjoyer yang pernah mencicipi bangku SMK namun tidak tamat dan juga seorang difabel. Beliau adalah Pak Yunanto.

Pak Yunanto adalah teknisi yang mahir memodifikasi motor roda tiga bagi difabel agar dapat memiliki mobilitas tinggi dan mandiri.

Passion


"Bro, gue habis baca buku keren banget"

Tiba-tiba statement itu keluar dari mulut teman saya, Akbar. Saya dan Akbar adalah teman satu kos, dimana kami sering berdiskusi mengenai buku yang kami suka. Ketika saya tanya "Buku apa Bar?", dia hanya menjawab "Ntar aja gue kasih tau".

Beberapa hari kemudian, Akbar pindah kos. Saya membantunya mengurus berbagai keperluan, hingga akhirnya proses pindah kos selesai. Saat saya sedang tiduran di kamar Akbar yang baru karena capek seharian angkat-angkat barang, tiba-tiba Akbar menyodorkan sebuah buku

"Ini buku keren yang gue maksud, baca deh"

Itu adalah buku karangan Rene Suhardono #UltimateU2. Saya sedikit tahu tentang Rene. Seorang teman saya pernah bercerita tentang dia sebelum ini. Seketika itu saya tanyakan ke Akbar,

"Emang lo yakin ya kalo dengan passion lo bisa sukses dan kaya?"

dia cepat menjawab

"Jelas!"

Sunday, June 15, 2014

Write : A Little Contribution


Sedikit mengenang alasan utama kenapa saya membuat blog "serius" ini, sebelumnya memang saya sudah menjadi blogger sejak 2011, namun blog sebelumnya adalah blog ringan dan lucu sekedar untuk curhat dan membuat orang lain tertawa. Blog saya yang pertama memang cukup membuat teman-teman saya tertawa karena kekonyolan yang saya tulis. Namun mendekati akhir perkuliahan ini saya menjadi sedikit ingin merubah gaya penulisan saya, saya ingin memiliki blog yang sedikit serius namun tetap ringan dan terasa "pop".

"Berbagi hal kecil yang baik" adalah motivasi saya membuat blog ini. Entah mengapa pada bulan Maret 2014 saya tergerak untuk membagikan sedikit pengetahuan yang saya miliki. Setelah melewati tahun demi tahun masa perkuliahan saya merasa banyak hal yang saya pelajari dan itu cukup menarik untuk dibagikan.

Saturday, June 14, 2014

Art

 

Akhir-akhir ini, saya dilanda perasaan yang berkecamuk, banyak hal yang saya lakukan di luar "normal". Memang saya menjadi Different, but, be a different is tough.

Beberapa waktu lalu saya seperti ingin mencari kembali makna hidup yang sedang saya jalani. Saya cari-cari di Internet artikel-artikel positif dengan tujuan untuk memotivasi diri. Di antara sekian banyak web yang saya kunjungi, ada satu web menarik yang cukup memberikan "penerangan", Zen Pencils.

Saturday, June 7, 2014

Values


Membuat sebuah organisasi memerlukan perumusan visi, misi dan value yang baik. Begitu juga dengan komunitas yang sedang saya rintis bernama "StudentsCare". Komunitas sosial-pendidikan yang tujuan utamanya adalah memberikan informasi jurusan kuliah kepada siswa SMA kelas XII melalui sosialisasi dan mentoring selama setahun di SMA-SMA binaan.

Merumuskan visi, misi dan value adalah pekerjaan yang gampang, namun juga susah. Pembahasan mengenai perancangan hal tersebut seringkali berbuntut pada kebuntuan, dikarenakan setiap individu memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Saya sebagai ketua sudah selayaknya untuk menampung berbagai opini dan aspirasi dari anggota yang lain agar nantinya komunitas ini merupakan gagasan setiap orang sehingga kita semua mempunyai "rasa memiliki".

Namun, menampung ide dari orang lain bukanlah hal yang mudah, saya termasuk orang yang masih belajar untuk itu. Saya merasa sedikit kesulitan untuk menentukan keputusan sehingga terkadang perumusan visi, misi dan values menemukan jalan buntu sehingga perlu dipending dan dilanjutkan di lain waktu.

Saturday, May 24, 2014

Youth Contribute


Akhir-akhir ini saya sedang tertarik dengan konsep “pemuda agent of change” dan “youth contribute”.

Sewaktu Najwa Shihab on air di UGM beberapa waktu yang lalu, ada quote menarik yang membuat saya panas, yaitu (kalau tidak salah)

“Untuk apa pendidikan tinggi, tapi hanya untuk memuaskan perut sendiri”

Saya tersinggung dengan quote tersebut, saya merasa “mak-jleb” karena memang apa yang saya lakukan sejauh ini hanyalah “memuaskan perut sendiri”. Kondisi “mak-jleb” semakin menjadi-jadi setelah beberapa waktu lalu saya mengikuti forum pemuda nasional “Future Leader Summit 2014” di Semarang (16 Mei – 18 Mei 2014).

Open-Minded


Mahasiswa adalah masa peralihan, mahasiswa termasuk kategori young-mature, twentieth. Ada istilah bahwa 
“umur 20 tahun mu akan menentukan seumur hidupmu." 

Banyak orang sukses yang memulai langkah awalnya di umur 20-an seperti misalnya Steve Jobs dan Chairul Tanjung yang telah mengembangkan bisnisnya pada umur 20-an.     

Mahasiswa seharusnya sudah memiliki impian ke depan pada umur 20-an. Menurut saya, terlambat jika mahasiswa, khususnya mahasiswa tingkat akhir, masih kebingungan tentang masa depanya. Tapi sepertinya masih banyak mahasiswa semester akhir yang tetap belum mengetahui jalan hidupnya ke depan. Hal tersebut biasanya berkaitan dengan “passion”, mahasiswa yang belum tahu “passion” biasanya cenderung kebingungan mau jadi apa kelak.

Let's Explore!


Menjadi mahasiswa adalah saatnya meng-explore semua potensi yang dapat di explore. Status mahasiswa adalah status yang menguntungkan, misalnya, dalam sebuah seminar biasanya mahasiswa diperbolehkan membayar fee yang lebih rendah dibandingkan umum, contoh lain misalnya dalam pembuatan kartu atm, beberapa bank memberikan keringanan kepada mahasiswa dalam hal biaya bulanan, biaya bulanan atm mahasiswa biasanya lebih rendah disbanding biaya bulanan untuk masyarakat umum.

Selain contoh simple tersebut, mahasiswa memiliki banyak akses untuk mengikuti berbagai macam kegiatan yang mungkin akan sulit dilakukan oleh masyarakat umum, misalnya jalan-jalan ke luar negeri gratis dengan mengikuti seminar, lomba, exchange dll. Mahasiswa juga dapat mencicipi sensasi bekerja di Perusahaan top baik Nasional maupun Multinasional secara gratis dalam kegiatan Kerja Praktik, bahkan beberapa perusahaan malah memberikan fasilitas yang lebih dari cukup (gaji, uang saku, uang transport, tempat tinggal, dll).

Saturday, April 26, 2014

Initiative


"Mas, bener teorimu. Aku ketemu orang kayak gitu! Anyel tenan!"

Dalam sebuah sore, teman saya berkata demikian. Ternyata dia sedang membicarakan tentang orang yang kurang pengalaman organisasi. Beberapa waktu yang lalu saya pernah bercerita padanya bahwa suatu ketika nanti ada masanya kamu akan bertemu dengan mahasiswa yang belum pernah beroganisasi dan benar-benar ga punya inisiatif, kurang peka dan kurang bertanggung jawab.

Teman saya itu baru saja bertemu dengan mahasiswa seperti itu. Mahasiswa dari universitas wahid yang pastinya orang tersebut pintar, namun sikapnya sangat kurang. Saya akhir-akhir ini sering mendapatkan situasi tersebut, bekerjasama dengan mahasiswa yang kurang pengalaman organisasi. Memang terkadang pusing sendiri menghadapi tipe mahasiswa seperti ini, saya sampai sekarang pun masih belajar untuk menghadapi situasi tersebut, cara mengatasinya saya masih belum tahu yang terbaik itu seperti apa.

Saturday, April 19, 2014

Gadget Addict vs Be Present


“Handphone mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat”
//

Attitude negatif yang dimiliki oleh pemuda masa kini adalah, “Gadget Addict”

Saya pernah bertemu dengan beberapa orang yang “Gadget Addict”. Sangat menjengkelkan ketika seharusnya kita bertemu dan berbicara, namun malah lawan bicara kita asik sendiri dengan handphone nya. Sangat sering saya melihat ataupun mengalami situasi dimana sekumpulan pemuda berkumpul, bukanya ngobrol tapi malah asik dengan handphone sendiri.

Listen



“Great Leaders always try to listen & responsive. Bad Leaders seringkali adalah bad listeners. Banyak good orator yang jadi good leaders kemudian jadi bad karena nggak good dalam mendengarkan masukan orang lain, terutama followers-nya. Pengalaman saya bertemu dengan leaders yang saya anggap good.. 'They listen well kala orang memberi input.. dari siapapun input tersebut' ” – Handry Satriago
"Mendengar" adalah skill yang gampang-gampang susah. Mendengar akan mudah jika orang yang berbicara adalah orang yang kita sukai atau materinya yang menarik. Tapi lain ceritanya jika yang berbicara adalah orang yang tidak kita suka, konten yang dibicarakan tidak sesuai dengan kita atau mungkin saat terjadi perbedaan pendapat. Sangat sulit untuk dapat mengontrol ego untuk tetap mendengar jika situasi kedua tersebut terjadi.

Tuesday, April 15, 2014

Stay Strong!


Dosen saya pernah bilang:
"Lebih baik Anda salah dan gagal saat masih menjadi mahasiswa. Karena saat ini kegagalan dan kesalahan tersebut hanya ditanggung oleh Anda sendiri. Jangan sampai suatu ketika Anda melakukan kesalahan yang harus ditanggung oleh orang banyak saat Anda sudah bekerja nanti."
 Perkataan tersebut benar-benar saya ingat dan saya pahami hingga sekarang. Dan sepertinya saya setuju dengan konsep tersebut. Namun, kenyataanya banyak mahasiswa yang "mencari aman", mahasiswa tersebut tidak berani untuk mencoba hal-hal baru. Istilah umumnya tidak mau keluar dari "comfort zone". Banyak sekali mahasiswa di lingkungan saya yang melakukan kegiatan yang "itu-itu" saja, tanpa mau untuk mengexplore lebih jauh peluang-peluang yang tersebar selama menjadi mahasiswa


Saturday, April 5, 2014

Between Youth and Future

"Pemuda harapan bangsa"
 Kemarin, terjadi perbincangan antara saya dengan teman-teman organisasi. Topik yang kita bahas adalah Pemuda, Masa Depan, Visi, dan Saat ini. Perbincangan berlangsung cukup seru, banyak ide-ide dan informasi menarik mengenai pemuda. Ada yang bercerita tentang pemudi pembuat batik kultur yang sangat menginspirasi, ada yang sharing mengenai cara membuat visi, ada yang membicarakan cita-cita, semuanya positif dan menawarkan masa depan. Tanggapan dari kita-kita ada yang positif, terinspirasi dan ingin segera bergerak, tapi ada juga yang galau dan nyeletuk

"Anjrit, gw jadi bingung masa depan gw kayak gimana"

Statement itu mungkin biasa jika diucapkan oleh pemuda pengangguran, ga punya kerjaan, IP pas-pas an, dll. Tapi yang menyebutkan statement itu adalah teman saya dengan IP 3,8 dari salah satu jurusan teknik yang habis pulang ngerjain skripsi di salah satu perusahaan migas nasional yang beberapa bulan yang lalu sukses menjuarai lomba leadership di Bandung. Saya tidak tahu apakah dia hanya sekedar bercanda (karena memang suka bercanda orangnya), atau benar-benar merasa bingung.

Thursday, April 3, 2014

The First Step


"Langkah pertama, menentukan segalanya"
 Sebagai pemuda, spesifiknya mahasiswa, pastinya kita banyak sekali menginginkan sesuatu yang besar. Cita-cita tinggi adalah harapan setiap mahasiswa. Banyak mahasiswa yang ingin menjadi leader, entepreneur, bekerja di perusahaan nomor wahid, mengikuti pertukaran pelajar, beasiswa studi lanjut ke luar negeri, menjadi duta besar, dll. Semuanya adalah hal yang positif, dan semuanya terlihat "susah".

Susah? Memang. Seperti misalnya saya, saya mahasiswa dengan IP pas-pasan, kurang berprestasi, biasa saja, ga kelihatan, ga terkenal, bukan anak kampus, tapi mimpinya setinggi langit, pengen jadi CEO, pengen studi ke luar negeri, pengen bisa menciptakan lapangan kerja untuk orang lain, dll. Ngerasa kurang pantes? Jelas. Ngerasa malu? Sering.

Wednesday, April 2, 2014

The Influence of People Around You


Saya punya teman, teman saya itu punya banyak sekali kegiatan dan prestasi, peraih IPK cumlaude, mahasiswa exchange, penerima beasiswa, pemenang lomba, co-founder gerakan mahasiswa, aktivis kegiatan sosial, mahasiswa berprestasi fakultas, berlatih karate dan memiliki hobi fotografi. Seseorang yang bisa saya kategorikan sebagai mahasiswa "awesome".

Saya juga punya teman lain, teman saya yang ini agak unik, IPK kurang, suka bolos kuliah, sering nonton, doyan jalan-jalan ke luar kota, sering ngajak main, dan santai.

Kedua teman saya tersebut memberikan influence bagi saya. Keduanya sama-sama memberikan inspirasi. Yang pertama memberikan saya inspirasi untuk memiliki target, kerja keras, aktif, dsb. Sementara yang kedua memberikan saya inspirasi untuk hidup santai, enjoy, menunda pekerjaan, dsb. 

Sunday, March 30, 2014

Failure


-----------------------------------------------------------------------
Postingan ini super subyektif, jadi ya ini murni dari pemikiran saya
-----------------------------------------------------------------------

Gagal

Sepertinya kata "Gagal" itu seringkali kita dengar. Tapi tiap-tiap orang memiliki cara pandang yang berbeda dalam menyikapi kegagalan. Ada yang takut gagal, biasanya mereka benar-benar berusaha semaksimal mungkin agar tidak gagal. Ada yang tidak takut gagal, biasanya mereka menganggap bahwa kegagalan itu wajar. Tapi ada yang lebih ekstrem lagi, adalah orang-orang yang malah MENCARI KEGAGALAN, atau yang pernah saya dengar dari beberapa entepreneur di seminar-seminar, yaitu tindakan untuk "menghabiskan jatah gagal".

Dalam mengatasi kegagalan pun berbeda-beda. Ada orang-orang yang benar-benar depresi ketika menghadapi kegagalan, ada yang lari dari kegagalan (cuek), ada yang berusaha untuk introspeksi dari kegagalan, ada pula yang malah MENIKMATI kegagalan.

Saturday, March 29, 2014

Trade Off


trade-off (or tradeoff) is a situation that involves losing one quality or aspect of something in return for gaining another quality or aspect. (wikipedia)

Berhubungan dengan tulisan saya "Life is Always a Choice" sebelumnya, memilih adalah hal yang selalu kita hadapi dalam hidup ini. Memang pilihan itu tidak terbatas, apa pun bisa kita pilih, namun tetap saja terdapat kondisi tertentu yang menjadi batasanya. Batasan dalam membuat keputusan bisa berupa aturan, hukum, adat, norma, etika, dll. Trade off adalah salah satu batasan dalam memilih, dimana dalam memilih, kita tidak dapat serta merta memilih semuanya, mendapatkan semuanya, yang seperti kita mau, semuanya enak gampang dan bla bla bla, namun pilihan tersebut selalu ada plus dan minus nya, selalu memiliki dua sisi, seimbang.

Life is Always a Choice



Pagi tadi terjadi percakapan antara saya dengan teman:

Saya    : "Hidup itu selalu milih ya.. iya ga sih?"
Temen : "Yaiyalah.."
Saya    : "Tapi pernah ga sih salah pilih? trus kalo salah pilih itu bisa ngaruh ke depan2nya ga ya?"
Temen : "Ya pasti lah, pasti pernah salah pilih. Tapi intinya kita ga boleh menyesalinya"

Ya mungkin memang benar, hidup itu selalu dalam hal memilih. Setiap manusia dalam hidupnya pasti memilih jalannya masing-masing. Mau milih hidup jadi apa, milih hidup seperti apa, milih hidup dengan siapa, milih hidup karena apa, semuanya pilihan.

Dan disetiap pilihan selalu ada konsekuensinya. Memilih bisa jadi gampang, bisa jadi susah. Konsekuensi dibalik pilihan juga bisa jadi gampang, bisa jadi susah. Semuanya tergantung diri kita sendiri menyikapinya seperti apa.

Tuesday, March 25, 2014

Mengenal Diri Sendiri


Hallo guys..

Mengenal diri sendiri adalah hal yang susah susah gampang. Menurut saya, perlu adanya penjajakan diri untuk dapat mengetahui seperti apa kita sebenarnya. Mengetahui diri sendiri membutuhkan pengalaman. Pengalaman dalam berbagai hal, situasi dan kondisi.

Contoh:
Menjadi mahasiswa tingkat akhir adalah pengalaman untuk mengetahui seperti apa sifat kita. Menjadi mahasiswa akhir erat kaitannya dengan Skripsi dan Menentukan Pekerjaan.
Mengerjakan skripsi akan mencerminkan seperti apa kita, apakah kita menghargai waktu atau tidak, apakah kita berorientasi pada hasil atau pada proses, apakah kita optimis atau pesimis, apakah kita pekerja keras atau pemalas. dan lain lain
Menentukan Pekerjaan juga dapat memperlihatkan seperti apa kita, apakah kita seorang realtistis atau idealis, apakah kita seorang risk averse atau risk taker, apakah kita seorang yang statis atau dinamis.