Saturday, May 24, 2014

Youth Contribute


Akhir-akhir ini saya sedang tertarik dengan konsep “pemuda agent of change” dan “youth contribute”.

Sewaktu Najwa Shihab on air di UGM beberapa waktu yang lalu, ada quote menarik yang membuat saya panas, yaitu (kalau tidak salah)

“Untuk apa pendidikan tinggi, tapi hanya untuk memuaskan perut sendiri”

Saya tersinggung dengan quote tersebut, saya merasa “mak-jleb” karena memang apa yang saya lakukan sejauh ini hanyalah “memuaskan perut sendiri”. Kondisi “mak-jleb” semakin menjadi-jadi setelah beberapa waktu lalu saya mengikuti forum pemuda nasional “Future Leader Summit 2014” di Semarang (16 Mei – 18 Mei 2014).

Open-Minded


Mahasiswa adalah masa peralihan, mahasiswa termasuk kategori young-mature, twentieth. Ada istilah bahwa 
“umur 20 tahun mu akan menentukan seumur hidupmu." 

Banyak orang sukses yang memulai langkah awalnya di umur 20-an seperti misalnya Steve Jobs dan Chairul Tanjung yang telah mengembangkan bisnisnya pada umur 20-an.     

Mahasiswa seharusnya sudah memiliki impian ke depan pada umur 20-an. Menurut saya, terlambat jika mahasiswa, khususnya mahasiswa tingkat akhir, masih kebingungan tentang masa depanya. Tapi sepertinya masih banyak mahasiswa semester akhir yang tetap belum mengetahui jalan hidupnya ke depan. Hal tersebut biasanya berkaitan dengan “passion”, mahasiswa yang belum tahu “passion” biasanya cenderung kebingungan mau jadi apa kelak.

Let's Explore!


Menjadi mahasiswa adalah saatnya meng-explore semua potensi yang dapat di explore. Status mahasiswa adalah status yang menguntungkan, misalnya, dalam sebuah seminar biasanya mahasiswa diperbolehkan membayar fee yang lebih rendah dibandingkan umum, contoh lain misalnya dalam pembuatan kartu atm, beberapa bank memberikan keringanan kepada mahasiswa dalam hal biaya bulanan, biaya bulanan atm mahasiswa biasanya lebih rendah disbanding biaya bulanan untuk masyarakat umum.

Selain contoh simple tersebut, mahasiswa memiliki banyak akses untuk mengikuti berbagai macam kegiatan yang mungkin akan sulit dilakukan oleh masyarakat umum, misalnya jalan-jalan ke luar negeri gratis dengan mengikuti seminar, lomba, exchange dll. Mahasiswa juga dapat mencicipi sensasi bekerja di Perusahaan top baik Nasional maupun Multinasional secara gratis dalam kegiatan Kerja Praktik, bahkan beberapa perusahaan malah memberikan fasilitas yang lebih dari cukup (gaji, uang saku, uang transport, tempat tinggal, dll).