Saturday, May 24, 2014

Open-Minded


Mahasiswa adalah masa peralihan, mahasiswa termasuk kategori young-mature, twentieth. Ada istilah bahwa 
“umur 20 tahun mu akan menentukan seumur hidupmu." 

Banyak orang sukses yang memulai langkah awalnya di umur 20-an seperti misalnya Steve Jobs dan Chairul Tanjung yang telah mengembangkan bisnisnya pada umur 20-an.     

Mahasiswa seharusnya sudah memiliki impian ke depan pada umur 20-an. Menurut saya, terlambat jika mahasiswa, khususnya mahasiswa tingkat akhir, masih kebingungan tentang masa depanya. Tapi sepertinya masih banyak mahasiswa semester akhir yang tetap belum mengetahui jalan hidupnya ke depan. Hal tersebut biasanya berkaitan dengan “passion”, mahasiswa yang belum tahu “passion” biasanya cenderung kebingungan mau jadi apa kelak.

Namun, yang memiliki passion pun juga terkadang masih tetap kebingungan, terlebih mahasiswa yang salah jurusan, misalnya: mahasiswa yang memiliki passion fashion designer, namun berkuliah di jurusan Akuntansi. Sangat jauh dari nyambung, hal tersebut membuat galau, apakah akan meneruskan di bidang professional sesuai jurusanya, atau mencoba meniti karier sesuai passion yang tidak ada kaitanya dengan jurusan kuliah.

Banyak contoh saya temui akhir-akhir ini, terlebih setelah banyak teman yang sudah lulus, namun bingung mau berkarier di jalan yang mana. Terkadang “passion” itu baru ditemukan saat akhir kuliah, atau bahkan setelah lulus. Beberapa teman saya mengalami hal demikian, dan biasanya mereka memilih mengikuti passion-nya karena mereka cenderung memiliki power dan keyakinan yang kuat jika melakukan suatu hal sesuai passion.

Menurut saya, passion berkaitan dengan sifat “open minded”. Menjadi mahasiswa sepertinya perlu untuk melatih sifat open minded. Artinya adalah mau menerima informasi apapun, fleksibel, mau menerima hal baru, mencoba hal baru, mencari pengalaman baru. Open minded akan membantu mahasiswa untuk menemukan passion-nya. Open minded akan membuka pintu demi pintu yang mengarahkan pada passionya.

Saya pernah bertemu dengan mahasiswa dari jawa timur yang memiliki passion menjadi entrepreneur. Walaupun dia belum memiliki usaha, namun yang dilakukanya adalah mencari hal-hal baru yang mengarah pada entrepreneur. Dia rajin mengikuti youth conference yang membuka wawasanya mengenai “kontribusi pada orang lain”. Wawasan tersebut mengarahkan passionya untuk menjadi seorang social-entrepreneur.
Contoh lain ada teman saya yang gemar membaca buku. Dari kegemaranya itu, dia menemukan passionya di bidang pendidikan yang menginspirasinya untuk menjadi seorang guru. Walaupun dia bukan dari jurusan pendidikan, melainkan mahasiswa ekonomi.

Ada pula yang ingin menjadi menteri walaupun bukan dari jurusan social, melainkan dari jurusan teknik. Ada lagi teman yang memiliki passion di bidang transportasi, dia ingin menjadi pengusaha transportasi, padahal dia dari jurusan teknik elektro. Ada yang ingin jadi fotografer walaupun berasal dari jurusan teknik. Ada yang ingin menjadi penulis terkenal, namun background pendidikanya akuntansi.

Terbuka dengan hal-hal baru, berani mencoba hal yang diluar normal, menjadi open-minded akan membantu dalam menentukan jalan hidup ke depan.

Walaupun mungkin passion tidak sesuai dengan ilmu yang di dapat saat ini, yang terpenting adalah “yakin”. Yakin bahwa semua akan berakhir baik, yakin bahwa jalan hidup itu tidak hanya satu melainkan bercabang, yakin bahwa segala pilihan yang diambil adalah yang terbaik dan yakin bahwa Tuhan akan selalu ada di dekat kita untuk melancarkan segala yang kita lakukan.

So, temukan passionmu dengan menjadi open-minded

------------------------------- 
Saya menemukan passion saya dalam hal people development dan management dari kegiatan organisasi yang saya jalani tahun demi tahun.

No comments:

Post a Comment