"Guru, kita bisa mengatakan banyak hal tentang kekurangan mereka, tapi lupakah kita bahwa kita adalah produk dari mereka. Kita bisa menjadi orang karena didikan mereka. Kita suka lupa untuk mengapresiasi mereka. Pernahkah kita secara langsung berterima kasih dengan mereka?" - Bagus Arya WirapatiEntah mengapa setiap saya mendengar atau membaca buah pikiran dari para pengajar muda, selalu ada saja inspirasi yang saya dapatkan dari mereka. Beberapa waktu lalu saya melihat TEDxUI dari Bagus Arya, seorang Pengajar Muda yang mengajar di Rupat, Bengkalis, Riau. Saya setuju bahwa kita sangat jarang sekali mengapresiasi kebaikan dari guru. Saya menyadari bahwa saya pribadi sangat kurang sekali berterima kasih kepada mereka. Maka tulisan ini saya dedikasikan kepada guru-guru saya, agar namanya tidak hilang dan tercatat dalam sejarah, baik bagi saya pribadi maupun untuk masyarakat, khususnya yang mengenal sosok-sosok yang namanya ada di dalam tulisan saya ini.
Pertama, Terima kasih saya kepada Bapak Jajang Susatya dan Ibu Sukamti, Ayah dan Ibu saya yang telah memberikan lebih dari apa yang saya butuhkan, memberikan kasih sayang yang tidak dapat dibeli, tidak dapat tergantikan. Terima kasih atas segala ilmu kehidupan yang diajarkan kepada saya, ilmu untuk selalu menjadi pribadi yang rendah hati dan selalu taat kepada ajaran agama. Ayah dan Ibu saya tidak pernah lelah untuk menjadi "alarm hidup" yang selalu membangunkan anaknya yang malas untuk menunaikan ibadah sholat subuh. Ayah dan Ibu yang selalu peduli kepada masa depan anaknya.