Sunday, September 28, 2014

Teachers

"Guru, kita bisa mengatakan banyak hal tentang kekurangan mereka, tapi lupakah kita bahwa kita adalah produk dari mereka. Kita bisa menjadi orang karena didikan mereka. Kita suka lupa untuk mengapresiasi mereka. Pernahkah kita secara langsung berterima kasih dengan mereka?" - Bagus Arya Wirapati
Entah mengapa setiap saya mendengar atau membaca buah pikiran dari para pengajar muda, selalu ada saja inspirasi yang saya dapatkan dari mereka. Beberapa waktu lalu saya melihat TEDxUI dari Bagus Arya, seorang Pengajar Muda yang mengajar di Rupat, Bengkalis, Riau. Saya setuju bahwa kita sangat jarang sekali mengapresiasi kebaikan dari guru. Saya menyadari bahwa saya pribadi sangat kurang sekali berterima kasih kepada mereka. Maka tulisan ini saya dedikasikan kepada guru-guru saya, agar namanya tidak hilang dan tercatat dalam sejarah, baik bagi saya pribadi maupun untuk masyarakat, khususnya yang mengenal sosok-sosok yang namanya ada di dalam tulisan saya ini.

Pertama, Terima kasih saya kepada Bapak Jajang Susatya dan Ibu Sukamti, Ayah dan Ibu saya yang telah memberikan lebih dari apa yang saya butuhkan, memberikan kasih sayang yang tidak dapat dibeli, tidak dapat tergantikan. Terima kasih atas segala ilmu kehidupan yang diajarkan kepada saya, ilmu untuk selalu menjadi pribadi yang rendah hati dan selalu taat kepada ajaran agama. Ayah dan Ibu saya tidak pernah lelah untuk menjadi "alarm hidup" yang selalu membangunkan anaknya yang malas untuk menunaikan ibadah sholat subuh. Ayah dan Ibu yang selalu peduli kepada masa depan anaknya.


Ibu saya pernah berkata
"Ayah dan Ibu bukan orang yang kaya, ayah dan ibu tidak bisa mewariskan apapun untuk kamu, ayah dan ibu hanya bisa memberikan kamu ilmu yang tinggi, ilmu yang berguna untuk masa depanmu nanti"
Ayah juga tidak henti-hentinya berpesan kepada saya untuk selalu sholat, mengaji, mendekatkan diri kepada Allah agar segalanya menjadi mudah dan hati menjadi tenang.

Terima kasih Pak, Bu, walaupun sepertinya saya terlihat nakal, jarang pulang, kurang perhatian, kurang peduli, namun sejujurnya, apapun yang saya lakukan, apapun yang saya usahakan adalah untuk membuat kalian bahagia. Walaupun sejauh apapun kaki saya melangkah nantinya, tetaplah Ayah dan Ibu beserta keluarga adalah harta paling berharga, terindah, termegah yang pernah saya miliki.

Terima kasih kepada guru-guru SD saya, SD Negeri 4 Bareng Lor Klaten, khususnya untuk beliau Ibu Samsuti dan Pak Tarjo.

Ibu Samsuti, terima kasih telah menjadi ibu kedua bagi saya dan murid-murid SD Negeri 4 Bareng Lor karena dari Ibu, banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Ibu yang selalu memberikan "kuis singkat" di pagi hari membuat otak kami selalu fresh untuk memulai pelajaran dalam satu hari. Terima kasih pula sudah melatih kami dalam memahami pertanyaan-pertanyaan sulit untuk ujian nasional SD. Saya juga meminta maaf pada waktu itu saya pernah menjadi anak yang nakal dan banyak omong sehingga membuat ibu kesal, namun saat itu saya hanyalah anak kecil yang masih terlalu aktif dan belum peka terhadap keadaan sekitar. Maafkan saya ibu. Bagi saya, Ibu adalah guru SD saya yang peling keren dan paling berwibawa.

Pak Tarjo, terima kasih untuk kepedulian, dedikasi, dan support yang tak terhingga selama saya mengikuti perlombaan demi perlombaan di waktu masih SD. Saya tidak akan pernah lupa ketika Bapak selalu datang ke kelas saya, memanggil saya keluar, kemudian mengantar saya ke Kantor Kecamatan Klaten Utara setiap kali saya berlatih menggambar untuk menghadapi perlombaan demi mengharumkan nama baik sekolah. Selalu Pak Tarjo yang mengantar dan menjemput saya, terkadang Bapak juga membawakan saya kue untuk bekal saya berlatih. Terima kasih Pak, bagi saya, Bapak adalah "My Smilling General" karena raut muka Bapak yang senantiasa menghadirkan senyum bagi saya dan murid-murid yang lain.

Terima kasih kepada guru-guru SMP saya, SMP Negeri 1 Klaten, khususnya untuk beliau Ibu Indras, Ibu Sugesti, Pak Karno, Ibu Delta, dan Pak Kuwadi

Bu Indras, Bu guru BK yang lucu dan menyenangkan, terima kasih untuk segala bantuanya, terlebih ketika saya mengalami cedera tangan dua kali saat masih SMP. Waktu itu ibu lah yang merawat saya, membersihkan luka saya, menenangkan dan menghibur saya ketika saya mengalami cobaan cedera tangan tersebut. Terima kasih bu, memori itu tidak akan saya lupakan.

Bu Sugesti, Guru Seni Rupa yang memiliki wawasan yang luas dan filosofi hidup yang dalam. Terima kasih sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk berkarya melalui lukisan, walaupun saya belum bisa mengharumkan nama SMP N 1 Klaten, namun pengalaman yang saya dapatkan bersama ibu, dan apresiasi ibu terhadap karya saya sudah cukup membuat saya senang.

Pak Karno, Guru Fisika saya, Fisika adalah mata pelajaran yang tidak saya sukai, namun anehnya, Bapak mempercayakan Saya dan teman-teman untuk mewakili SMP N 1 Klaten dalam perlombaan fisika se Kabupaten. Jujur ketika di lab tersebut saya cenderung malas dan kurang bisa mengikuti arahan Bapak, namun Bapak tetap teguh dan percaya bahwa saya mampu menaklukan perlombaan tersebut. Walaupun akhirnya saya hanya mendapat peringkat lima besar, namun itu adalah sebuah prestasi yang menurut saya menakjubkan karena saya benar-benar tidak berharap banyak, bahkan masuk 10 besar saja mustahil bagi saya. Namun pengalaman tersebut tidak akan terlupakan, dan terima kasih atas segala arahan, kesabaran, dan kepercayaan yang Bapak berikan untuk Saya.

Ibu Delta, wali kelas saya. Menurut saya dan teman-teman, ibu adalah sosok guru yang cantik, sehingga saya dan teman-teman bangga menjadi anak didik Ibu. Kebaikan hati, kesabaran, dan keramahan yang ibu pancarkan setiap ibu memasuki kelas adalah hal yang selalu membekas di hati saya. Ada satu kata sakti yang selalu ibu ucapkan yaitu "All of you..." yang diartikan oleh saya dan teman-teman seperti kata "I love you...", kesalahpahaman, dan kebodohan tersebut membuat kami semua semakin menyayangi Ibu karena setiap ibu berkata "All of you.." bagi kami ibu sudah mengatakan "I Love you...". And of course, we love you too Mrs.Delta.

Pak Kuwadi, guru seni karawitan yang paling eksentrik, unik, dan breakthrough. Kata-kata lucu sedikit kasar yang selalu Bapak ucapkan kepada murid ketika kami melakukan kesalahan, tidak akan kami lupakan. Kata-kata seperti "Anak grandong, Nyai Pelet, Ngosek WC, dll" yang Bapak ucapkan merupakan hiburan tersendiri bagi kami. Tidak banyak yang tahu kualitas musik yang Bapak miliki, namun saya pernah menjadi saksi kedigdayaan Bapak dalam mengeksekusi kendang. Waktu itu kelas kami adalah kelas yang terpilih untuk memainkan gamelan saat Bapak Guruh Soekarno Putra berkunjung di SMP kami. Saat itu saya memgang instrumen Gong. Saya belum pernah melihat Bapak memainkan alat musik secara serius karena ketika pelajaran biasa, Bapak hanya memberi arahan dan sesekali memainkan alat musik jika dibutuhkan. Namun, saat Bapak Guruh berkunjung, Bapak bersama kami mengiringi gamelan, dan saya tidak akan lupa, Bapak memegang Kendang dan saya takjub sekali melihat kelincahan, kemahiran, ke-elegan-an, dan kegilaan Bapak memperlakukan kendang di depan Bapak. Bagi saya saat itu, Bapak adalah the most awesome kendangers that i've ever seen!

Terima Kasih tak terperi untuk guru-guru di SMA Negeri 1 Klaten, khususnya Ibu Tri Ratna Ainun. 

Ibu Ratna, guru BK saya, terima kasih atas pengertian, kesabaran, kepedulian, dan kasih sayang Ibu kepada Saya. Terima kasih pula atas segala saran yang Ibu berikan sehingga saya bisa merasa tenang dan dapat mengambil keputusan dengan kepala dingin. Saya akan selalu ingat dulu ketika saya masih kelas 2 SMA, ibu adalah tempat saya curhat. Kelas 2 SMA adalah jaman kenakalan saya yang paling parah dan Ibu dapat memberikan masukan, kritik dan saran yang membangun sehingga saya tidak keluar dari jalur. Terima kasih Bu. Beberapa minggu yang lalu ibu chat facebook saya dan bertanya
"Reza, masih ingat ibu ndak?"
Ibu, walaupun mungkin kita tidak pernah berjumpa, tidak pernah berbincang-bincang lagi, namun, yakinlah bahwa saya tidak akan melupakan ibu sampai kapanpun.

 Oiya, saya tidak akan lupa logat unik ibu ketika mengatakan "UNY" atau "UTY" menjadi "U-en-ze" atau "U-te-ze". haha..

Terima Kasih kepada bapak ibu dosen saya di Teknik Industri Universitas Gadjah Mada, khususnya untuk Ibu Rini Dharmastiti. Semoga saya tidak mengecewakan kepercayaan Ibu dan semoga saya bisa memberikan performa terbaik untuk menyelesaikan studi saya dengan baik. Terima kasih atas kebaikan hati, kritik, saran, dan nasihat yang Ibu berikan.

Terima Kasih kepada guru Ngaji saya, Pak Bambang, Pak Mustari, dan Pak Husein.

Pak Bambang, guru ngaji saya yang pertama. Banyak sekali memori indah yang saya lalui bersama Bapak. Bapak adalah guru ngaji pertama di desa saya, Masjid Darussalam. Saya adalah murid ngaji Bapak pertama dan terakhir. Saya akan selalu ingat ketika pada akhir masa ngaji kami, Bapak dengan setia menunggu murid terakhir dan satu-satunya, yaitu Saya. Saya tidak akan lupa betapa dekatnya Saya dengan Bapak, bagaikan Bapak dan Anak ketika kita berdua, hanya berdua, mengaji bersama-sama. Bapak bercerita tentang banyak hal, tentang Gus Dur, tentang remaja, tentang keluarga, dll. Saya tidak akan lupa ketika itu Bapak curhat kepada saya, kenapa remaja di desa saya lebih memilih bermain bola dibandingkan mengaji. Saya tidak akan lupa dengan debu-debu kotor yang ada di masjid kami, ketika kita berdua mengaji, terkadang juga Bapak harus sholat di halaman luar mushola karena pintu masjid terkunci. Saya tidak akan lupa pak.. Bapak adalah "The Last Warior" bagi saya, karena Bapak masih setia mengajar mengaji walaupun hanya memiliki satu murid. Maafkan saya Pak karena telah gagal membujuk teman-teman untuk tetap bertahan mengaji dengan Bapak, maafkan saya pula Bapak harus menunggu ketika saya telat menuju masjid karena saya telat bangun ataupun malas. Terima kasih, semoga Bapak diberikan rezeki dan kekuatan dari Allah swt.

Pak Mustari, terima kasih bapak telah mengajari saya membaca Al-Qur'an dengan baik. Saya tidak akan lupa ketika itu Bapak memarahi dan jengkel dengan saya karena bacaan Qur'an saya yang ngawur. Panjang dibaca pendek, pendek dibaca panjang. Namun itu semua memberikan saya pelajaran yang sangat berharga, dari Bapak, saya belajar membaca Al-Qur'an dengan baik, dan dari Bapak pula saya belajar untuk membaca Al-Qur'an dengan tilawatil yang enak didengar. Terima kasih pak..

Pak Husein, guru kehidupan saya, Life Mentor saya, sampai saat ini saya masih menyimpan "Buku Sekolah Kehidupan" fotokopian yang Bapak tulis. Saya tidak akan lupa segala hal-hal baik yang bapak ajarkan kepada saya. Saya tidak akan lupa nasihat-nasihat Bapak dalam menjalani hidup. Cerita-cerita yang bapak sampaikan kepada saya tentang kisah-kisah inspiratif masih saya ingat hingga saat ini, bahkan cerita tentang teman Bapak yang tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah dan cerita tentang kedisiplinan masyarakat German sampai detik ini masih menginspirasi saya dan selalu mengingatkan saya tentang kedisiplinan dan ketaatan. Sindiran bapak yang lucu, ketawa jahil yang bapak miliki, kesederhanaan yang bapak contohkan adalah hal-hal yang sangat membekas dalam hati saya. Bapak berpesan kepada saya untuk tidak melupakan agama, untuk selalu menjadi orang yang baik dan sederhana akan selalu saya pegang sampai kapanpun.

Guru les saya, terutama Pak Cocik, kerja keras, semangat, dan kecerdasan yang ada dalam diri Bapak, sangat-sangat menginspirasi saya.

Pembimbing Kerja Praktik saya, Bapak Henry K Susatio, terima kasih atas segala wejangan, nasihat, masukan, tantangan, kesempatan dan kebaikan hati yang bapak berikan. Saya selalu merasa optimis setiap kali selesai bertemu dan berbincang-bincang dengan Bapak. Terima kasih.

Selain guru-guru formal tersebut, saya ingin berterima kasih pula kepada pihak-pihak yang saya anggap sebagai "guru" yang telah menginspirasi saya terlebih saat saya merasa bingung dan down.


  • Mendiang Steve Jobs, terima kasih atas ide-ide brilian, kelicikan sekaligus kecerdasan luar biasa yang sangat menginspirasi saya dan orang lain.
  • Bapak Anies Baswedan, terima kasih atas kharisma yang tak pernah terhenti setiap saya melihat, mendengar, dan membaca buah pikiran dan aksi nyata yang bapak lalukan
  • Bapak Abdul Hamid Batubara, terima kasih atas kerendahan hati dan ketulusan yang bapak ajarkan
  • Bapak Ahmad Yuniarto, terima kasih telah menginspirasi saya untuk terus bermimpi menjadi local leader yang dapat berprestasi dan membuktikan bahwa Indonesia tidak akan kalah. Terima kasih atas segala inspirasi tentang kerja keras yang Bapak ajarkan.
  • Bapak Handry Satriago, terima kasih atas segala "different things and thinks" yang bapak ajarkan.
  • Bapak Singgih S Kartono, terima kasih atas inspirasinya dalam memajukan masyarakat kecil
  • Bapak Ridwan Kamil, terima kasih atas pemikiran, ide, kreatifitas yang bapak contohkan kepada saya dan orang lain.
  • Bapak Achmad Noe'man, dari Bapak, saya memiliki mimpi untuk dapat membangun masjid di seluruh penjuru Nusantara.
  • Bapak Dahlan Iskan, yang mengajari bahwa Kerja Keras adalah bentuk syukur atas kehidupan yang Allah berikan
  • Bapak Dedy Dahlan, atas pelajaran "Be Present" yang saya terapkan hingga saat ini
  • Bapak Rene Suhardono, atas inspirasinya untuk berani memegang teguh passion dan beraktivitas dan berkarya sesuai dengan passion yang dimiliki.
  • Ibu Adinindyah, terima kasih atas pengetahuan tentang sociopreneur dan konsep "give and share to others". Terima kasih atas encourage nya tentang "Do it now" sehingga saya berani untuk melangkah dan menentukan pilihan-pilihan yang saya rasa sulit.
  • Barry Likumahuwa, terima kasih atas segala style dan breakthrough yang kamu lakukan dalam setiap karya yang kamu buat.
  • Teman-teman dari StudentsxCEOs. Anggi terima kasih atas segala dedikasi yang kamu contohkan kepada saya. Kak Archie terima kasih atas pengetahuan, kesederhanaan, dan kebaikan hati yang Kakak miliki. Mas Yanu terima kasih sudah memperlihatkan kepada saya dunia yang sangat berbeda dan memberikan wawasan lain mengenai pekerjaan dan karier. Mbak Esti terima kasih atas segala bantuan, saran, masukan dan kebaikan hati selama saya menjalankan amanah di SxC Jogja, Mas Villie yang sudah sangat berbaik hati memberikan segala fasilitas demi menunjang kegiatan SxC Jogja. Teman-temanku Nyoman, Samudra, Nadfit, Ellsye, Fanni, Gilang yang tak henti-hentinya memberikan inspirasi dan ilmu-ilmu baru yang sangat membuka wawasan saya,dan Nita "my invicible secretary" yang secara tidak langsung sangat sangat memberikan inspirasi dan pelajaran berharga bagi saya untuk terus berkembang. Senang sekali pernah menjadi bagian dari sekumpulan pemuda yang positif seperti kalian. Thanks pals! 
  • Teman kos saya, Akbar alias Akbre, terima kasih telah mengenalkan saya dengan buku Rene Suhardono. 
  • Tokoh pemuda inspiratif, Ghufron Mustaqim, kesempatan makan bubur bareng bersama sekali seumur hidup denganmu adalah salah satu momen "turning point" yang ada dalam hidup saya. terima kasih.
  • Mbak Arifah, Indonesia Cerdas. Terima kasih atas masukan, support, dan kepedulian dari mbak sehingga komunitas Students Care dapat terbentuk. Terima kasih telah mengajarkan kepada saya arti penting sebuah gerakan positif untuk orang lain. Terima kasih atas motivasi yang selalu mbak berikan setiap kali kita bertemu dan berdiskusi. 
  • Bill Gates, terima kasih sudah membuat Gates & Melinda Foundation yang menginspirasi saya untuk dapat bermimpi memiliki yayasan sosial sendiri.
Dan terakhir, pacar saya, Ima, terima kasih telah mengajarkan saya tentang "The Power of Love and Loving other without any reasons". Terima kasih telah mengajarkan saya banyak hal selama kurang lebih 6 tahun ini. Semoga mimpi-mimpi yang kita bangun bisa menjadi kenyataan.

-----------------------------------------

Bagi saya, mereka semua adalah guru, yang secara langsung maupun tidak telah memberikan inspirasi dalam setiap langkah yang saya jalani. Semoga nama-nama yang ada di tulisan ini senantiasa menginspirasi orang lain dan dari mereka muncul sosok-sosok inspiratif lainya.

Thanks all, you'are my life teachers.

No comments:

Post a Comment